18 Tips Memilih Handle Pintu

Henti Kresdiana Henti Kresdiana
pintu emergency, PT. Golden Prima Sentosa PT. Golden Prima Sentosa Pintu Besi/Baja
Loading admin actions …

Pintu sebagai elemen penting dalam sebuah hunian memiliki fungsi yang sangat penting, disamping sebagai pembatas sekaligus penghubung antar ruangan dalam suatu bangunan, pintu juga berfungsi sebagai sirkulasi udara yang baik. Saat membukanya udara sumpek dalam ruangan bertukar dengan udara luar.

Berbicara mengenai pintu, tidak akan lepas dari bagian-bagiannya, salah satunya handle / gagang pintu/ kenop /knop pintu. Handle pintu merupakan pegangan atau tangkai yang dipasang pada pintu, lemari, laci, jendela ataupun mobil. Fungsi sebagai tarikan untuk membuka atau menutup pintu. Namun disamping fungsi utama tersebut, handle pintu memiliki fungsi estetika yang akan membantu mempercantik ruangan.

Modern & Klasik

Sebagai pegangan utama saat hendak membuka atau menutup ruangan, ukuran, dan material handle pintu haruslah nyaman sekaligus simple sesuai dengan jenis pintu. Secara umum bentuk desain handle pintu terbagi menjadi dua yakni klasik dan modern.

Anda yang memiliki rumah tipe klasik, umumnya gagang pintu yang sesuai berbentuk melengkung dan memiliki banyak ukiran dan ornament. Material terbuat dari tembaga, kuningan, atau baja dan atau jenis logam lain.

Sedangkan untuk rumah-rumah bergaya modern seperti modern minimalis yang trend belakangan ini bentuk handle akan lebih simple, misalnya bulat panjang, persegi panjang atau melengkung. Warna dan material umumnya berwarna perak dan terbuat dari bahan polished chrome, satin stainless stell dan polished stainless stell. Meski simple karena tidak kaya ragam ornament dan ukiran, namun desain ini mampu mencipta kesan simple, elegan dan modern. Handle bergaya modern ini juga kerap dijuluki produk bebas perawatan karena sifatnya yang lebih tahan banting.

​Ukuran dan Bahan

Handle pintu umumnya berukuran antara 25-30 cm. Sedangkan untuk material diantaranya berbahan jenis logam, besi yang dipadukan kuningan, namun besi tetap menjadi bahan utama/pokok. Kuningan atau stainless stell biasanya dipakai sebagai pelapis luar dari handle agar tahan karat karena memiliki kandungan karbon rendah.  Selain itu ada juga yang terbuat dari baja, kuningan, stainless steel dan logam campuran. Silinder dan bolt (lidah pengunci) yang menjadi elemen utama kunci terbuat dari baja. Proses pembuatan handle mencakup dua hal yakni pencetakan dan penuangan. Saat proses penuangan, bahan akan lebih dulu dicairkan baru kemudian dituang dalam cetakan sehingga menghasilkan gagang yang kuat.

Namun tidak menutup kemungkinan material lain seperti kayu dan keramik bisa menjadi bahan untuk membuat handle. Alasan-alasan seni dan estetika menjadi alasan utama dalam pembuatan kenop pintu ini. 

​Pertimbangan membeli Handle Pintu

Meski terkesan sepele, namun memilih handle pintu bukan berarti harus sembarangan, karena ini menyangkut faktor keamanan dan beberapa faktor lainnya, diantaranya:

-        Model dan Bentuk

Ini mengacu pada tema dan bentuk dari pintu. Seperti diuraikan sebelumnya, jika ruangan bertema modern minimalis, maka sesuaikan handle pintu dengan tema minimalis simetris. Sedang tema klasik gunakan bentuk yang agak berlekuk dengan ornament atau ukiran.

-        Fungsi dan letak

Tiap ruangan memiliki handle pintu yang berbeda, semua disesuaikan dengan kebutuhan sekaligus jaminan keamanan di tiap ruangan. Secara fungsi, handle dibagi menjadi 4 jenis yakni: Passage set (handle pintu tanpa kunci), Entry set (handle berkunci yang kerap digunakan untuk pintu keluar masuk kamar), Privacy set (handle dengan model terintegrasi dengan kunci meski terpisah dari handle pintu), dan Dummy set (yakni model handle yang menggabungkan dua fungsi gagang menjadi satu kesatuan).

-        Material dan finishing

Material handle ada beragam macam dan bentuk, semisal terbuat dari PVC, plastik, logam, kaca, besi, chrome, dll. Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Pilihlah sesuai kebutuhan Anda. Semisal untuk handle pintu kamar mandi, gunakan yang berbahan plastik atau PVC, namun tidak untuk pintu kamar atau pintu depan rumah.

-        Instalasi dan Perawatan

Kemudahan instalasi menjadi salah satu faktor yang patut dipertimbangkan dalam memilih jenis handle, begitupun dengan biaya perawatan agar tidak menguras kantong Anda.

-        Garansi dan suku cadang

Beberapa produk handle terkenal umumnya menawarkan garansi produk, pastikan garansi tersebut bisa Anda klaim bila satu saat dibutuhkan.

-        Tipe handle

Secara umum handle pintu terdiri dari 2 macam yakni lever type, yakni tipe handle genggam dengan system buka pintu menggerakkan ke bawah, dan knob type yakni tipe handle yang pada saat membuka harus diputar atau lebih sering disebut gagang putar. Pilih sesuai jenis kebutuhan Anda.

​Teknik Pemasangan

Agar pintu dapat berfungsi dengan baik dan maksimal saat membuka dan menutup, penting untuk memahami pemasangan handle dengan baik. Berikut beberapa langkah memasang handle yang benar.

1.     Memilih Handle

Sebelum melakukan pemasangan, pastikan Anda telah memilih handle pintu yang tepat dan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Ini mencakup desain yang selaras tema ruangan, ukuran, jenis dan kualitasnya.

Tiap pintu memiliki jenis handle yang berbeda begitu juga dengan lingkungan dan faktor lain dimana hunian Anda berada. Misalkan Anda tinggal di daerah pinggiran pantai, gunakan handle berbahan stainless stell, Mengapa? Karena air dan udara sekitar pantai mengandung garam bersifat korosif yang dengan mudah akan mempengaruhi penampilan dan usia pegangan pintu. Begitu juga dengan jenis handle pintu untuk kamar mandi yang berbeda dengan kamar tidur. Umumnya pintu untuk kamar mandi memiliki pegangan lebih ringan Karena berbahan dasar plastik atau PVC ketimbang kamar tidur atau pintu ruang depan. Bahan ringan ini memudahkan untuk membuka dari luar sekiranya terjadi sesuatu dalam kamar mandi.

Handle pintu rumah pribadi dan pintu rumah sewaan/kost atau asrama juga akan berbeda. Biasanya tidak terlalu mempertimbangkan efek estetika yang penting ketahanan karena selalu digunakan oleh banyak orang.

2.     Mengukur detail

Meskipun Anda sudah mengetahui estimasi panjang rata-rata handle pintu yang akan dipasang, namun akan lebih baik melakukan pengukuran ulang secara mendetail. Untuk mendapatkan kenyamanan saat digunakan, ukurlah ketinggian handle pintu dari lantai sesuai standar. Ketinggian standar di Indonesia biasanya berkisar 105-110 cm dari lantai. Berbeda dengan di Amerika maupun Eropa yang harus menyesuaikan postur tubuh rata-rata masyarakatnya.

Atau untuk memudahkan, Anda bisa meniru standar ketinggian pintu rumah tetangga atau kerabat untuk memudahkan pemasangan handle. Biasanya juga petujuk telah termuat dalam paket pembelian handle, Anda hanya perlu mengikutinya.

3.     Membuat sketsa dan menandai

Usai mengukur dan menandai ketinggian pintu yang akan dipasang handle pada bagian sisi, buatlah sketsa untuk pemasangan. Gunakan pengganjal bawah pintu untuk menahan pergerakan pintu saat pengerjaan sketsa di kedua belah sisi pintu.

Selanjutnya tandai bagian yang akan dipasang handle, sesuai dengan ketinggian yang telah diukur sebelumnya. Pastikan penaadaan yang dilakukan tepat dan akurat di kedua belah sisi pintu.

Gunakan pulpen atau pensil saat penandaan agar nampak jelas saat hendak dilubangi dengan bor. Tanda yang tidak jelas dan samar-samar rentan memicu kesalahan saat melakukan pengeboran, dan ini berdampak pada hasil akhir yang tidak sedap dipandang mata.

4.     Pemasangan kait & poros

Pengeboran dilakukan pada bagian yang telah ditandai untuk memasang kait (baut). Lakukan pengeboran di kedua belah sisi pintu dengan hati-hati untuk mengantisipasi kerusakan.

Selanjutnya buatlah poros untuk memperlebar lubang bekas pengeboran di kedua belah sisi pintu yang berfungsi untuk menentukan letak dimana handle pintu akan diaplikasikan. Lakukan dengan hati-hati untuk menghindari gumpalan-gumpalan kecil yang menganggu pemandangan. Usai itu lakukan polesan kecil menggunakan pisau khusus dan amplas sebagai finishing agar nampak halus.

5.     Membuat lobang samping

Selajutnya lakukan pengeboran kembali pada bagian samping pintu setelah sebelumnya menandai dengan tepat.  Fungsinya untuk menempatkan barel pada lubang samping pintu. Pastikan kedalaman bor tepat dan tidak terlalu dalam.

Bersihkan serbuk kayu sisa bor agar pemasangan pengait dapat steril tidak terganjal bekas-bekas serbuk. Selanjutnya beri sentuhan dan polesan untuk finishing untuk hasil rapi dan maksimal.

6.     Menandai bagian cover depan

Lagi gunakan pensil atau pulpen untuk menandai cover bagian depan agar terlihat jelas. Langkah ini untuk memasukkan pengait dan pegangan pintu ke dalam lubang yang telah di bor. Selanjutnya gunakan pisau tajam untuk memotong sekitar garis pada cover depan. Lakukan dengan hati-hati untuk hasil rapi dan halus, selanjutnya sebagai finishing rapikan menggunakan amplas.

7.     Pahat lubang pengait

Gunakan pahat tajam saat membuat lubang pengait. Lakukan dengan perlahan dan hati-hati sesuai dengan pola yang telah ditentukan. Selanjutnya rapikan bekas pahatan menggunakan pisau diikuti dengan proses finishing yang baik.

8.     Pemasangan Kait

Bila lubang pengait dirasa sudah rapi, masukkan pengait pada lubang yang terletak di sisi pintu/cover depan. Pastikan posisi pengait sudah terpasang dengan tepat agar tidak mudah lepas. Selanjutnya pasang baut pada sisi atas dan bawah lubang yang sudah ada. Kemudian kencangkan agar melekat dengan kokoh. Bila sudah terpasang dengan benar, lakukan kembali proses finishing untuk hasil rapi dan maksimal.

9.     Pemasangan Pelat

Langkah awal sebelum memasang pelat adalah menutup pintu untuk menandai kusen dengan pengait yang sebelumnya telah dipasang. Kemudian pasang baut pada sisi atas dan bawah lubang, kencangkan agar melekat kuat. Selanjutnya lakukan kembali proses finishing menggunakan amplas.

10.  Pemasangan handle

Masukkan skrup ke dalam lubang kecil pintu yang telah di bor sementara baut ke dalam lubang yang lebih besar. Selanjutnya pasang handle pintu, kencangkan skrup dan baut agar handle pintu terpasang baik dan kokoh. Ulangi proses tersebut pada sisi lain pintu. Kemudian lakukan kembali proses finishing menggunakan lap atau peralatan lain untuk hasil halus dan rapi. Selanjutnya lakukan pengecekan untuk memastikan keseluruhan pemasangan sudah benar. Terakhir lakukan test pemakaian untuk menguji hasil.

Boleh dikatakan memasang handle pintu termasuk pekerjaan yang susah-susah gampang. Diperlukan kesabaran dan ketelitian untuk hasil yang rapi dan memuaskan. Bila belum yakin bisa memasangnya sendiri, ada baiknya Anda menggunakan jasa sang ahli untuk meminimalisir kesalahan.

Butuh bantuan dengan projek Anda?
Hubungi kami!

Sorotan dari majalah