7 Kunci untuk Memperoleh Aksen Industrial di Rumah Anda

Ovan Zaihnudin – Homify Ovan Zaihnudin – Homify
Interior Residential - Pomentia Residence, RANAH RANAH Ruang Keluarga Gaya Industrial
Loading admin actions …

Arsitektur bergaya industrial membuat kita kembali ke masa lalu. Ketika Eropa sedang mengalami masa pencerahan dan kemudian memaparkannya sampai ke seluruh dunia. 

Banyak properti, terutama yang berlokasi di kawasan urban perkotaan, menerapkan konsep ini. Industrial dinilai paling pantas untuk mewakili gaya hidup masyarakat urban yang aktif dan produktif. Keunikan arsitektur bergaya industrial begitu menarik perhatian, hingga kian populer beberapa tahun terakhir. Betapa kemudian gaya tersebut membikin hati terpikat, itulah kelebihannya.

Anda termasuk salah satu orang yang terpikat oleh keunikan gaya industrial? Tenang. Ada sejumlah perubahan ringkas yang bisa Anda terapkan untuk memperoleh kesan industrial. Itu bisa dilakukan tanpa renovasi atau perombakan total. Hanya saja ada sejumlah unsur yang wajib terpenuhi, di antaranya:

1. Ruangan Terbuka

Gaya industrial pada dasarnya meniru desain bangunan pabrik konvensional di masa lalu. Tapi sebenarnya desain bangunan pabrik tidak mengalami perubahan berarti sejak dulu hingga sekarang.

Umumnya berisi satu dua ruangan tanpa sekat permanen. Bahkan kadang hanya berupa satu ruangan luas, berdinding, dan beratap tinggi menjulang tanpa dilengkapi plafon. Ini untuk menjamin lancarnya sirkulasi udara dan kelapangan ruangan, demi kenyamanan bagi orang-orang yang beraktivitas di dalamnya.

Maka dari itu, ruangan terbuka adalah unsur pertama yang patut Anda perhatikan jika ingin menerapkan gaya industrial. Biasanya ruangan terbuka merupakan lokasi pusat aktivitas. Gabungan dari ruang keluarga atau ruang tamu, ruang santai, dapur, serta ruang makan. Sekarang tergantung Anda, relakah meruntuhkan sekat-sekat dinding yang telah ada?

2. Industrial Bukan Minimalis

Sebagian desain interior bergaya industrial mengesankan aksen minimalis. Sadarkah Anda bahwa minimalis yang dimaksud di sini memiliki perbedaan mencolok dibandingkan tema minimalis pada umumnya? Kalau punya penglihatan jeli, Anda pasti dapat membedakannya dengan mudah. 

Keduanya bisa sama-sama menerapkan kesederhanaan, atau kombinasi elemen modern dan kuno sekaligus. Tapi pilihannya pasti tidak sama. Seringkali desainer industrial lebih memedulikan keunikan daripada tampilan geoetris tegas yang bercorak polos. Opsi warna pada gaya minimalis pun umumnya berpalet cerah. Berbeda dengan industrial yang cenderung kelabu atau usang.

3. Ekspos Dinding

Kalau dinding interior rumah konvensional kelihatan rapi, itu karena permukaannya tertutup penuh. Paling-paling Anda akan mengecat atau menyematkan karya seni untuk meningkatkan estetika ruangan. Sementara instalasi listrik dan pipa air terbenam di dalam ketebalan dinding. 

Tapi di bangunan industri, semua itu sepertinya tidak sempat dilakukan. Pengelola pabrik mencoba memangkas bujet sekecil mungkin sehingga dinding dibiarkan tanpa finishing. Sementara pipa-pipa itu jelas terlihat di permukaannya. 

Anda perlu mengingat bahwa unsur industrial lainnya adalah permukaan dinding yang ‘terbengkalai’. Ini bisa berarti membiarkan batu bata tersusun tanpa ditutup semen. Atau lapisan beton tanpa finishing cat pada dinding dan lantai. Permukaan dengan instalasi pipa dan kabel-kabel tampak di luar. Intinya, nyaris tidak ada yang disembunyikan. 

4. Nuansa Usang

Untuk memudahkan Anda mendefinisikan tema industrial, perhatikan paduan nuansa yang umum digunakan. Gelap dan usang, itulah kuncinya. Gelap tidak selalu berarti hitam, karena semua pun bisa tampak hangat lewat metode pencahayaan. 

Gaya industrial hanya menerapkan sedikit pilihan warna. Seringkali monokrom dengan palet warna bernuansa kelabu. Ini bisa dihasilkan melalui kombinasi antara abu-abu dengan warna gelap atau warna netral. Di mana abu-abu mendominasi seluruh permukaan dan bukan sebaliknya. Misalnya pada dinding dan lantai, sementara aksen lain muncul pada beberapa furnitur.

5. Cahaya Kehangatan

Interior Residential - Pomentia Residence, RANAH RANAH Ruang Keluarga Gaya Industrial

Penempatan lampu pada gaya industrial tidak melulu untuk sarana pencahayaan. Pilihan warna lampu juga turut menentukan tingkat kenyamanan sebuah ruangan. Sehingga industrial seringkali menggunakan pendar warna kuning dibandingkan putih yang notabene lebih mencerahkan. 

Nuansa interior yang gelap akan kacau jika disinari warna putih. Sebaliknya, pendar kekuningan sanggup memberikan cahaya maksimal, tetapi masih cukup redup untuk menyamarkan kelabu. Untuk meningkatkan kejelasan pandangan, umumnya terdapat beberapa jenis instalasi lampu. Ini meliputi lampu pendar dan lampu sorot di sejumlah titik tertentu.

6. Paduan Lawas dan Modern

homify Ruang Studi/Kantor Gaya Industrial

Sebelumnya telah disebutkan bahwa tema industrial sebenarnya mengacu pada gaya desain di masa lalu. Tema ini bukanlah penemuan baru, tetapi adaptasinya menghasilkan aplikasi sempurna pada hunian modern. Meski kembali populer belakangan ini, gaya industrial tidak bisa lepas dari unsur lawas yang melekat padanya. 

Artinya, gaya industrial menaungi kombinasi berbagai elemen. Industrial tak bisa lepas dari masa lalu, tetapi juga sekaligus merupakan wadah tepat untuk menyematkan unsur-unsur modern dan mutakhir. Paduan ini bisa ditampilkan pada pilihan furnitur. Vintage di satu sisi, dan modern di sisi yang lain. Atau pada permukaan dinding serta lantai, di mana tampilan eksposnya sudah mewakili perpaduan elemen lawas dan baru. 

7. Kayu, Kulit, dan Logam

Selain dinding batu bata atau batuan alam, ada pula jenis material yang identik dengan gaya industrial. Material tersebut adalah kayu, kulit, dan logam. Setiap jenis material tersebut dapat berdiri sendiri-sendiri atau saling berpadu satu sama lain.

Seringkali muncul pada beraneka ragam desain perabot atau elemen interior lainnya. Kayu biasanya juga dipakai untuk dinding atau lantai. Logam untuk berbagai pernak-pernik instalasi. Sementara kulit umumnya menutup permukaan sofa, kursi, atau bantal-bantalnya. Kombinasi logam dan kayu sering ditemukan pada perabot meja kursi, rak terbuka, atau jendela. 

Sebenarnya tak ada batasan pasti soal penerapannya. Anda bebas memilih kombinasi paling disukai. Kalau perlu coba telusuri pasar loak untuk mencari perabot atau pernak pernik dekorasi kuno. Barangkali Anda dapat menemukan gantungan pelana kuda, meja besi beroda, sofa kulit lawas, atau benda-benda antik lainnya. Nantinya bisa dikombinasikan dengan perangkat modern yang sudah Anda miliki di rumah.  

Lalu, tren arsitektur apa yang Anda gemari?

Butuh bantuan dengan projek Anda?
Hubungi kami!

Sorotan dari majalah